Alat:
Bahan:
1.
Selang plastik 1. Rumput
2. 3 Buah kaleng cat
5 kg 2. Tanah Humus
3. Tang 3. Tanah
4.
Tali rafia 4. Air
5. Paku besar
6. Botol Air Mineral
600ml
B. Cara Kerja
Pembuatan
Humus :
- Mengumpulkan daun kering untuk pembuatan humus,
- Daun di pendam didalam tanah, yang sebelumnya sudah di gali,
- Setelah 1 minggu, humus tersebut diambil untuk bahan pembuatan penyaringan secara alami.
Pembuatan
Alat :
- Selang plastik itu dipotong menjadi 3 bagian kemudian di masukan kedalam tutup kaleng,
- Kaleng-kaleng tersebut dipotong 1/3 bagian guna untuk menampung bahan infiltrasi,
- Pakai tang dan gunting untuk melubangi bagian 1/3 kaleng,
- Gunakan paku besar sebagi alat untuk melubangi tutup kaleng dan ujung-ujung kaleng,
- Bagian bawah botol air mineral dipotong 2/3 bagian, gunanya sebagai tempat untuk menampung air hasil infiltrasi,
- Kaleng pertama diisi dengan tanah, kaleng kedua diisi tanah dan humus,
- Kaleng ketiga diisi dengan tanah,
- Kemudian cari rumput untuk ditanam di kaleng ketiga,
- Cara menanamnya:
- Lubangi tanah dalam kaleng memakai ujung paku,
- Ambil rumput yang berukuran sedang,
- Kemudian tanam rumput di kaleng ketiga yang sudah diisi dengan tanah,
- Tanami kaleng dengan rumput sampai penuh,
- Botol aqua yang sudah dipotong tadi diikat pada selang dengan tali rafia,
- Cobalah hasil tadi dengan menyiramkan air ke dalam masing-masing air,
- Lalu amati hasilnya,
- Jika tidak berhasil ulangi lagi dengan menyiram air ke masing-masing kaleng, sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.Hasil Alat:
C.
Hasil Penelitian
Pada kaleng
pertama yang berisikan tanah, air hasil infiltrasinya masih kotor.
Hal ini disebabkan karena air yang kotor belum sepenuhnya tersaring
oleh tanah, karena tanah belum sepenuhnya rapat susunannya, sehingga
lubang-lubang kecil pada tanah membuat beberapa air kotornya ada yang
masih belum tersaring.
Pada kaleng
kedua yang berisikan tanah dan humus, air hasil filtrasinya sedikit
lebih jernih daripada air filtrasi pada kaleng pertama. Penyebabnya
adalah air yang kotor belum bisa tersaring secara sempurna oleh tanah
dan humus, karena
tanah dan humus masih memiliki lubang-lubang kecil sehingga air
kotornya ada yang masih belum tersaring.
Pada kaleng ketiga
yang berisikan air dan rumput, air hasil filtrasinya lebih
jernih. Penyebabnya adalah air kotor sudah tersaring sempurna oleh
tanah dan rumput, karena susunannya menjadi
sangat rapat, sehingga kotoran-kotoran yang ada di dalam air
tertinggal dan tersaring oleh rumput tersebut.
Pada
alam semua jenis air kotor/terpakai dapat di infiltrasi alam dan
menghasilkan air bersih serta dapat dikonsumsi, karena telah di
saring oleh lapisan-lapisan tanah atau kondisi tebal yang kompleks.
D.
Kesimpulan
Dari hasil
penelitian, kami menyimpulkan bahwa jika tanah yang ditanami tumbuhan
akan menghasilkan air tanah yang bersih, karena air di saring oleh
tumbuhan sehingga kotoran yang ada di air tertinggal, seperti hasil
dari percobaan kaleng ketiga. Maka dari itu
seandainya hutan kita gundul, maka kita tidak akan mendapatkan air
bersih seperti hasil percobaan dari kaleng pertama.
E.
Saran
Setelah
kami mencoba infiltrasi dengan menggunakan alat yang sederhana
seperti yang kami tuliskan di atas. Dan kami menyarankan kepada
penelitian selanjutnya mengunakan tempat yang lebih luas dan dibuat
seperti keadaan alam sebenarnya.
Mbahhhh..... tulisan e kecilik en.... gede'no!!! :D :D
BalasHapus