Pages

Minggu, 23 Juni 2013

Percobaan Proses Infiltrasi

A. Alat dan Bahan
 
Alat:                                                                      Bahan:
1. Selang plastik                                                    1. Rumput
2. 3 Buah kaleng cat 5 kg                                      2. Tanah Humus
3. Tang                                                                  3. Tanah
4. Tali rafia                                                            4. Air
5. Paku besar
6. Botol Air Mineral 600ml


B. Cara Kerja
Pembuatan Humus :
  1. Mengumpulkan daun kering untuk pembuatan humus,
  2. Daun di pendam didalam tanah, yang sebelumnya sudah di gali,
  3. Setelah 1 minggu, humus tersebut diambil untuk bahan pembuatan penyaringan secara alami.
Pembuatan Alat :
  1. Selang plastik itu dipotong menjadi 3 bagian kemudian di masukan kedalam tutup kaleng,
  2. Kaleng-kaleng tersebut dipotong 1/3 bagian guna untuk menampung bahan infiltrasi,
  3. Pakai tang dan gunting untuk melubangi bagian 1/3 kaleng,
  4. Gunakan paku besar sebagi alat untuk melubangi tutup kaleng dan ujung-ujung kaleng,
  5. Bagian bawah botol air mineral dipotong 2/3 bagian, gunanya sebagai tempat untuk menampung air hasil infiltrasi,
  6. Kaleng pertama diisi dengan tanah, kaleng kedua diisi tanah dan humus,
  7. Kaleng ketiga diisi dengan tanah,
  8. Kemudian cari rumput untuk ditanam di kaleng ketiga,
  9. Cara menanamnya:
  • Lubangi tanah dalam kaleng memakai ujung paku,
  • Ambil rumput yang berukuran sedang,
  • Kemudian tanam rumput di kaleng ketiga yang sudah diisi dengan tanah,
  • Tanami kaleng dengan rumput sampai penuh,
  1. Botol aqua yang sudah dipotong tadi diikat pada selang dengan tali rafia,
  2. Cobalah hasil tadi dengan menyiramkan air ke dalam masing-masing air,
  3. Lalu amati hasilnya,
  4. Jika tidak berhasil ulangi lagi dengan menyiram air ke masing-masing kaleng, sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. 

    Hasil Alat: 


C. Hasil Penelitian
      Pada kaleng pertama yang berisikan tanah, air hasil infiltrasinya masih kotor. Hal ini disebabkan karena air yang kotor belum sepenuhnya tersaring oleh tanah, karena tanah belum sepenuhnya rapat susunannya, sehingga lubang-lubang kecil pada tanah membuat beberapa air kotornya ada yang masih belum tersaring.
      Pada kaleng kedua yang berisikan tanah dan humus, air hasil filtrasinya sedikit lebih jernih daripada air filtrasi pada kaleng pertama. Penyebabnya adalah air yang kotor belum bisa tersaring secara sempurna oleh tanah dan humus, karena tanah dan humus masih memiliki lubang-lubang kecil sehingga air kotornya ada yang masih belum tersaring.
Pada kaleng ketiga yang berisikan air dan rumput, air hasil filtrasinya lebih jernih. Penyebabnya adalah air kotor sudah tersaring sempurna oleh tanah dan rumput, karena susunannya menjadi sangat rapat, sehingga kotoran-kotoran yang ada di dalam air tertinggal dan tersaring oleh rumput tersebut.
Pada alam semua jenis air kotor/terpakai dapat di infiltrasi alam dan menghasilkan air bersih serta dapat dikonsumsi, karena telah di saring oleh lapisan-lapisan tanah atau kondisi tebal yang kompleks.

D. Kesimpulan
      Dari hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa jika tanah yang ditanami tumbuhan akan menghasilkan air tanah yang bersih, karena air di saring oleh tumbuhan sehingga kotoran yang ada di air tertinggal, seperti hasil dari percobaan kaleng ketiga. Maka dari itu seandainya hutan kita gundul, maka kita tidak akan mendapatkan air bersih seperti hasil percobaan dari kaleng pertama.

E. Saran
Setelah kami mencoba infiltrasi dengan menggunakan alat yang sederhana seperti yang kami tuliskan di atas. Dan kami menyarankan kepada penelitian selanjutnya mengunakan tempat yang lebih luas dan dibuat seperti keadaan alam sebenarnya.

1 komentar: